Saturday, January 28, 2012

Rumah

Hal apa yang mungkin akan kalian pikirkan ketika mendengar kata "Rumah"
Mungkin kalian akan teringat tentang keluarga, masakan ibu, omelan bapak, keisengan kakak, kebandelan adik, dan masih banyak lagi.

Rumah..
Untuk aku, rumah adalah aku
Rumah membentuk bagaimana aku dewasa
Rumah menggambarkan bagaimana karakterku
Rumah memberikanku kebebasan memilih
Aku memilih untuk bermain tanah dan kotor
Atau memilih untuk membantu ibu membersihkan sudut-sudut rumah

Rumah..
Untuk aku, rumah adalah aku
Tidak perlu besar untuk membuatku rindu
Tidak perlu mewah untuk membuatku betah
Tidak perlu sejuk untuk membuatku nyaman

Rumah..
Untuk aku, rumah adalah aku
Tempat dimana aku tidak perlu cantik
Aku tidak perlu wangi ataupun rapih
Tempat dimana aku tidak perlu berpura-pura anggun
juga bertutur kata halus
Tempat dimana aku berada.

Rumah..
Untuk aku, rumah adalah aku
Tempat dimana aku mampu terjaga setiap malam
Tempat dimana aku bangun terlalu gelap
Tempat dimana aku terlalu malas untuk bangun
Tempat dimana aku bersandar saat lelah dan penat
Tempat dimana aku berada

Rumah..
Untuk aku, rumahku adalah kamu
Ya dan memang begitulah cara kerja rumah
Cukup hanya dengan diam namun mampu membuatku rindu
Rindu yang berlebihan dan berkepanjangan
Rindu dengan segala isi
Rindu dengan berbagai suara
Dan memang begitu pula cara kerjamu
Tiada satupun hal yang kamu lakukan
Tidak ada sepatah kata terucapkan
Merajuk pada suatu perasaan yang tak mampu ditahan

*****

Yah dan memang cukup saja kita seperti ini
Tidak perlu berucap kata cinta
Dan bersumpah untuk sehidup semati
Bermodal satu malam bersama saja sudah mampu membuat kita berdua tertawa

Yah dan memang kita cukuplah seperti ini
Tidak ada ikrar untuk saling setia
Dan mengumbar kata sayang setiap hari
Bermodal satu malam bersama dimana kita berpeluh saling ungkapkan perasaan hati

Yah memang diam-diam aku mengamati
Bagaimana kamu menjalani hari-hari
Apakah kamu akan bahagia kelak tanpa hadirku nanti
Atau bahkan mungkin kamu yang akan kukecup setiap pagi?

Yah memang diam-diam aku sendiri
Merasa sendiri tanpa hadirmu menemani
Bukan izinku pula memintamu hadir disini
Tapi?

Yah memang sangat kusadari aku membutuhkan rumah
Dan rumahku itu kamu
Melepas lelah penatku
Membuang keluh kesahku
Melampiaskan sedih marahku

Rumah..
Untuk aku, rumahku adalah kamu
Dimana aku akan pulang ketika habis sudah perjalanan panjang
Dimana aku kecewa ketika tidak ada seorangpun tinggal didalamnya

Rumah..
Untuk aku, rumahku adalah kamu
Kamu yang memberikanku tempat untuk tinggal
dan tidak memberikanku tempat untuk pulang.. :)

Anti Peluru

Aku dibuat untuk menjadi sebuah anti peluru
Yang mampu menangkis berbagai jenis peluru
Hingga sampai saat ini aku baru mampu menangkis hingga kaliber dua koma satu
Namun aku belum dibuat menjadi anti peluru yang sempurna
Masih sempat beberapa peluru meleset dari pengawasanku
Mencacatkan bagian-bagian tubuh yang harusnya utuh

Aku dibuat untuk menjadi sebuah anti peluru
Yang melindungi tubuh-tubuh dari goresan baja panas
Aku ditempa, aku dibentuk, aku dicetak
Apapun itu dilakukan agar aku mampu melindungi

Aku diuji, gagal
Tubuhku berlubang
Tubuhku diperbaiki

Aku kembali diuji, gagal
Tubuhku berlubang
Tubuhku ditambal

Aku terus diuji, gagal
Tubuh majikanku tergores
Tubuhku dicerca

Aku masih diuji
Terus menerus diuji
Sampai tidak ada tubuh yang terluka lagi
Gagal lagi
Ditambal lagi
Diuji lagi
Gagal lagi
Sakit lagi
Sampai pada suatu titik jengah karena dicaci
Aku berusaha bangkit berdiri
Menahan rasa sakit perih karena lubang disana sini
Peluru kaliber dua koma satu itu lagi mulai mendekati
Berbisik lirih dalam hati
"Sekali ini, kumohon untuk kali ini"

"CTAAANG....."
Tubuh majikanku terpental beberapa inchi
Kucoba membuka mata sebelah kiri
Tersungging senyum bahagia untuk kali ini
Untuk pertama kali
Setelah kucoba dan gagal lagi
Setelah kucoba berulang kali
Aku mampu bertahan untuk melindungi
Tidak ada peluru menembus tubuhku ini
Aku berhasil mengemban tugas ini

Untuk pertama kali
Setelah kucoba berungkali dan gagal lagi
Aku mampu melindungi
Tidak ada lubang lagi
Karena peluru tidak disasarkan di bagian dada sebelah kiri


P.s.
Untuk kamu yang pernah menyakiti, dan
untuk kamu yang sudah tidak mampu menyakiti
Di bagian dadamu, sebelah kiri, akan muncul sakit, sebentar lagi :)

Friday, January 06, 2012

Dipaksa Dewasa

Halo.
Namaku Gadis Kecil Kesayangan Papa.
Umurku tidak lebih dari sembilan belas tahun dan tidak kurang dari lima belas tahun.
Aku anak perempuan dari keluarga yang biasa-biasa saja.
Yah, lumayan sih apa yang aku inginkan selalu tercukupkan.
Aku juga memiliki latar belakang pendidikan yang tidak terlalu mengecewakan.
Aku punya hobi yang standar dimiliki oleh remaja perempuan seumuranku, membaca. Sudah berapa banyak buku yang sudah kubaca, puluhan, mungkin ratusan.
Yah tidak menutup kemungkinan juga jika aku juga suka berbelanja dan menghabiskan gaji satu bulan papa perlahan-lahan.

Aku sering berbohong kepada papa hanya untuk mendapatkan ijin pulang malam atau menginap dirumah teman.
Alasan yang kuberikan sih tidak akan jauh-jauh dari mengerjakan tugas sekolah yang terlampau banyak.
Padahal aku menghabiskan malamku untuk berhura-hura.

Aku sering berbohong kepada papa hanya untuk mendapatkan uang saku yang lebih.
Alasan yang kuberikan biasanya aku membutuhkan beberapa buku yang harganya mahal.
Padahal aku menghabiskan uang itu untuk berpesta.

Banyak sekali kebohongan yang aku buat dengan papa.
Termasuk aku berbohong bahwa aku adalah gadis yang baik.
Gadis yang rajin ibadah dan berprestasi baik di sekolah.
Padahal aku jauh dari status "gadis baik kesayangan papa"
Aku suka keluar dengan teman priaku, berpesta, mabuk, dan bercumbu.
Merasa bersalah dan tetap mengulangi kesalahan.
Pertanyaannya:
Kenapa aku masih mengulanginya.
Aku juga bingung harus kujawab dengan jawaban jujur atau tidak.
Aku selalu memunafikkan diriku sendiri bahwa semua kesalahanku adalah wajar.
Selalu saja muncul pembenaran dalam benakku ketika bisikan dari arah kanan kiriku sedang beradu.

Aku berbohong dengan papa.
Pernah aku mencoba untuk bersikap jujur apa adanya.
Memberitahu sedikit bagaimana rancunya masa remaja.
Tapi coba tebak aku mendapatkan apa?
Tamparan tepat di rahang dan tendangan kencang di bagian paha.
Cacian dan makian tepat didepan muka.
Memberi omelan panjang tentang bagaimana standar hidup manusia yang berguna.
Mengatakan bahwa aku harus bisa menyelesaikan studiku dengan ukuran tingginya angka.
Mengatakan bahwa aku harus bisa menjadi perempuan anggun yang jelita.
Mengatakan bahwa aku harus bisa mendapatkan suami baik hati, sukses, dan setia.
Mengatakan bahwa aku harus bisa lebih halus dalam bersikap dan bertutur kata.
Mengatakan bahwa aku harus bisa terlatih dalam mengurus rumah tangga.
Aku tahu Pa, aku tahu bagaimana perempuan harus bertindah seharusnya.
Tapi boleh aku mohon? Aku masih muda.
Aku ingin seperti mereka.
Muda, kaya, bahagia, dan berhura-hura.
Boleh aku meminta?
Aku masih belum bisa untuk dipaksa dewasa..