Halo.
Namaku Gadis Kecil Kesayangan Papa.
Umurku tidak lebih dari sembilan belas tahun dan tidak kurang dari lima belas tahun.
Aku anak perempuan dari keluarga yang biasa-biasa saja.
Yah, lumayan sih apa yang aku inginkan selalu tercukupkan.
Aku juga memiliki latar belakang pendidikan yang tidak terlalu mengecewakan.
Aku punya hobi yang standar dimiliki oleh remaja perempuan seumuranku, membaca. Sudah berapa banyak buku yang sudah kubaca, puluhan, mungkin ratusan.
Yah tidak menutup kemungkinan juga jika aku juga suka berbelanja dan menghabiskan gaji satu bulan papa perlahan-lahan.
Aku sering berbohong kepada papa hanya untuk mendapatkan ijin pulang malam atau menginap dirumah teman.
Alasan yang kuberikan sih tidak akan jauh-jauh dari mengerjakan tugas sekolah yang terlampau banyak.
Padahal aku menghabiskan malamku untuk berhura-hura.
Aku sering berbohong kepada papa hanya untuk mendapatkan uang saku yang lebih.
Alasan yang kuberikan biasanya aku membutuhkan beberapa buku yang harganya mahal.
Padahal aku menghabiskan uang itu untuk berpesta.
Banyak sekali kebohongan yang aku buat dengan papa.
Termasuk aku berbohong bahwa aku adalah gadis yang baik.
Gadis yang rajin ibadah dan berprestasi baik di sekolah.
Padahal aku jauh dari status "gadis baik kesayangan papa"
Aku suka keluar dengan teman priaku, berpesta, mabuk, dan bercumbu.
Merasa bersalah dan tetap mengulangi kesalahan.
Pertanyaannya:
Kenapa aku masih mengulanginya.
Aku juga bingung harus kujawab dengan jawaban jujur atau tidak.
Aku selalu memunafikkan diriku sendiri bahwa semua kesalahanku adalah wajar.
Selalu saja muncul pembenaran dalam benakku ketika bisikan dari arah kanan kiriku sedang beradu.
Aku berbohong dengan papa.
Pernah aku mencoba untuk bersikap jujur apa adanya.
Memberitahu sedikit bagaimana rancunya masa remaja.
Tapi coba tebak aku mendapatkan apa?
Tamparan tepat di rahang dan tendangan kencang di bagian paha.
Cacian dan makian tepat didepan muka.
Memberi omelan panjang tentang bagaimana standar hidup manusia yang berguna.
Mengatakan bahwa aku harus bisa menyelesaikan studiku dengan ukuran tingginya angka.
Mengatakan bahwa aku harus bisa menjadi perempuan anggun yang jelita.
Mengatakan bahwa aku harus bisa mendapatkan suami baik hati, sukses, dan setia.
Mengatakan bahwa aku harus bisa lebih halus dalam bersikap dan bertutur kata.
Mengatakan bahwa aku harus bisa terlatih dalam mengurus rumah tangga.
Aku tahu Pa, aku tahu bagaimana perempuan harus bertindah seharusnya.
Tapi boleh aku mohon? Aku masih muda.
Aku ingin seperti mereka.
Muda, kaya, bahagia, dan berhura-hura.
Boleh aku meminta?
Aku masih belum bisa untuk dipaksa dewasa..
No comments:
Post a Comment