Saturday, November 17, 2012

Jalang


Panggil aku wanita jalang jika memang akan membuatmu senang
Meskipun sudah saja kutinggikan pendidikanku tapi kacamatamu masih memandangku kurang
Aku bukan wanita yang lihai bersolek memang
Bukan wanita solehah berkerudung manis dan berhati lapang
Moral yang kamu bicarakan itu belum juga kutemukan dimana titik terang

Jika bisa aku berkelit tentang bagaimana darahmu membuat hariku riang
Tentang bagaimana rasa-rasa kehidupanku bersarang
Tentang bagaimana air mataku dengan mudah tertuang
Boleh saja jika segala bahagiaku kamu minta kembali meskipun jalanku akan terpincang
Gerutu dan tangis darahku tidak akan membuatku menang

Untuk pernah merasakan, untuk diberi kesempatan cukup membuatku bahagia bukan kepalang
Akan tatapan mata dan juga hembusan nafas panjang
Akan buliran keringat dan suara dengkurannya saat tidur siang

Jika sedikit aku boleh membela diri, aku bukan wanita pencari pria dengan harta bergelimang
Aku mampu mendapatkan materi-materiku dengan gampang
Aku tidak akan pernah mengendalikanmu atau dia seperti dalang
Aku tidak punya kuasa, tenang
Tidak akan pula aku menyelinap malam dengan pria berjambang
Ataupun memiliki niat lain selain dapat hidup bersama pria yang benci kupanggil abang

Meskipun suatu hari nanti kulantunkan lagu biru dengan suara sumbang
Meskipun akan ada cerita dan kumpulan gambar dengan terpaksa kubuang
Meskipun lagi-lagi harus memilu dan mengenang
Meskipun harus aku melewati hari dengan berjalan gamang
Meskipun mungkin sekali lagi tubuhku tak lagi kokoh dan akhirnya tumbang
Dan meskipun aku harus menikmati sisa kepingan hati yang berhasil halus dirajang
Dia pria yang dahulu selalu kau timang
Darahmu mengalir dijantung pria yang kusayang

Panggil aku wanita jalang setelah kamu tunjukkan aku kemana arah pulang