Sunday, June 10, 2012

Istimewa

Perkenalkan saya, Grisca Sherin Nabila
Perempuan, 19 tahun, Mahasiswa
Lahir dan dibesarkan di kota kecil, Madiun
Belum menikah

Memiliki track record yang mungkin rata-rata perempuan seumuran saya tidak pernah merasakannya.
Dibesarkan di keluarga baik-baik meskipun tidak selalu baik-baik saja.
Sempat merasakan kehilangan kasih sayang dari kedua orang tua untuk waktu yang tidak sebentar
Sempat melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh perempuan seumuran saya.
Pernah merasakan hal yang orang bilang cinta pertama dan kandas karena prinsip.
Pernah merasakan sakitnya dikhianati laki-laki dan bukan hanya satu-dua kali.
Pernah merasakan kesakitan luar biasa yang diakibatkan kaum adam.
Pernah ditingalkan dan meninggalkan.
Pernah disakiti dan menyakiti.
Pernah putus asa dan memilih menyerah saja.

Tapi perkenalkan, satu pria yang berhasil membangun kepingan saya yang tersisa.
Laki-laki istimewa. Faisal Lofinanda.
Bermula dari perkenalan yang berlanjut persahabatan.
Mungkin memang ada benarnya ketika orang bilang laki-laki dan perempuan tidak akan selamanya bersahabat.
Dan pernah pula saya membaca,
"Guy friends are the bombs. They're funny, hilarious, and not fake. Until you starts to like one."
Dan saya menyadari itu bukan hanya kata-kata yang sembarangan dibuat saja, mereka beralasan.
Saya mungkin salah satu alasan dibuatnya kata-kata tersebut.
Berawal dari kesakitan saya terdahulu oleh laki-laki, membuat saya semakin dekat dengan teman-teman saya. Termasuk dia.
Saya meluangkan banyak waktu untuk berkumpul bersama mereka.
Dengan beralasan kita tinggal tidak jauh satu sama lain, kita mulai membiasakan diri untuk pergi sarapan bersama.
Semuanya berjalan begitu saja.
Entah mengapa rasa cemburu muncul tiba-tiba ketika dia bersama wanitanya dan saya bersama pria yang bukan dia.
Sempat terlontarkan kata-kata saling suka, namun hanya sebatas itu saja.
Tanpa prosesi yang sering anak muda jaman sekarang agung-agungkan untuk meresmikan sebuah hubungan, kita memutuskan untuk bersama. Entah apa latar belakang dibalik semuanya, yang jelas saya merasa sangat nyaman saja.

Istimewa.
Karena kita lahir dibulan yang sama, dengan angka yang sama.
Karena banyak teman yang mengatakan wajah kita sama.
Karena kita memiliki prinsip yang kurang lebih sama.
Karena kita banyak menyukai hal-hal yang sama.
Karena kita memiliki mood yang sama.
Karena kita memiliki kebiasaan yang sama.
Karena kita sama.

Istimewa.
Karena semua berjalan begitu saja.
Karena merasakan nyaman dan saling percaya.
Karena kuantitas dan kualitas hubungan bukan mitos belaka.
Karena tidak memerlukan kepastian dan hanya kepercayaan saja modalnya.
Karena bukan hanya kata-kata yang berbicara.
Karena saya benar-benar bersyukur akan kehadirannya.

Perkenalkan saya, Grisca Sherin Nabila
Perempuan, 19 tahun, Mahasiswa
Dan merasa sangat bahagia dengan laki-laki istimewa :)


Saturday, June 09, 2012

Dopamine

Cheating is wrong. It damages a relationship on many levels.
-Kevin Thompson-

Aku harus membenci diriku sendiri untuk beberapa hal.
Aku harus membenci diriku sendiri untuk mudah menoleransi.
Bahkan untuk kesalahan yang tak dimaafkan.
Bahkan untuk satu niatan yang menyakitkan.

Aku harus membenci diriku sendiri untuk terlalu memahami.
Mengiyakan tentang sains dan tentang dopamine.
Bagaimana mekanisme hormon bekerja.
Dan berkurang konstan setiap mengulang dengan orang yang sama,

Aku harus membenci diriku sendiri untuk sangat mengerti.
Mengenal banyak laki-laki dan membuat kesimpulan sendiri.
Seperti kata-kata yang sudah sering kudengar berkali-kali.
Dunia ini milik mereka, laki-laki.

Aku harus membenci diriku sendiri untuk menyalahkan diri sendiri.
Membenarkan dosa yang tidak seharusnya terjadi.
Menyacat diri saat sains tidak tersangkali.
Dan ilmu pengetahuan alam yang sedikit demi sedikit mulai kubenci.

Aku harus membenci diriku sendiri untuk tidak mudah membenci.
Memaafkan kesalahan tak termaafkan.
Mendengar alasan ketika telinga tidak ingin mendengar.
Dan bertahan ketika kupikir baru saja niatan.

Aku harus membenci diriku sendiri untuk hanya diam.
Takut akan terjadi hal-hal diluar keinginan.
Pengecut akan mencucurnya tangisan.
Juga rasa tidak ingin membatasi yang menahan.

Namun bukankah seharusnya ada bagian selain dopamine yang mampu menahan.
Keinginan untuk bertahan atas hal-hal yang cukup membekas berjalan.
Satu bagian yang orang-orang bilang bernama perasaan.
Bolehkah aku menanyakan?
Jika saja kamu berkenan.

Tapi juga apa mau dikata,
Terkadang yang terbaik pun tidak mampu bertahan.