Cheating is wrong. It damages a relationship on many levels.-Kevin Thompson-
Aku harus membenci diriku sendiri untuk beberapa hal.
Aku harus membenci diriku sendiri untuk mudah menoleransi.
Bahkan untuk kesalahan yang tak dimaafkan.
Bahkan untuk satu niatan yang menyakitkan.
Aku harus membenci diriku sendiri untuk terlalu memahami.
Mengiyakan tentang sains dan tentang dopamine.
Bagaimana mekanisme hormon bekerja.
Dan berkurang konstan setiap mengulang dengan orang yang sama,
Aku harus membenci diriku sendiri untuk sangat mengerti.
Mengenal banyak laki-laki dan membuat kesimpulan sendiri.
Seperti kata-kata yang sudah sering kudengar berkali-kali.
Dunia ini milik mereka, laki-laki.
Aku harus membenci diriku sendiri untuk menyalahkan diri sendiri.
Membenarkan dosa yang tidak seharusnya terjadi.
Menyacat diri saat sains tidak tersangkali.
Dan ilmu pengetahuan alam yang sedikit demi sedikit mulai kubenci.
Aku harus membenci diriku sendiri untuk tidak mudah membenci.
Memaafkan kesalahan tak termaafkan.
Mendengar alasan ketika telinga tidak ingin mendengar.
Dan bertahan ketika kupikir baru saja niatan.
Aku harus membenci diriku sendiri untuk hanya diam.
Takut akan terjadi hal-hal diluar keinginan.
Pengecut akan mencucurnya tangisan.
Juga rasa tidak ingin membatasi yang menahan.
Namun bukankah seharusnya ada bagian selain dopamine yang mampu menahan.
Keinginan untuk bertahan atas hal-hal yang cukup membekas berjalan.
Satu bagian yang orang-orang bilang bernama perasaan.
Bolehkah aku menanyakan?
Jika saja kamu berkenan.
Tapi juga apa mau dikata,
Terkadang yang terbaik pun tidak mampu bertahan.
No comments:
Post a Comment