Panggil aku wanita
jalang jika memang akan membuatmu senang
Meskipun sudah saja
kutinggikan pendidikanku tapi kacamatamu masih memandangku kurang
Aku bukan wanita
yang lihai bersolek memang
Bukan wanita solehah
berkerudung manis dan berhati lapang
Moral yang kamu
bicarakan itu belum juga kutemukan dimana titik terang
Jika bisa aku
berkelit tentang bagaimana darahmu membuat hariku riang
Tentang bagaimana
rasa-rasa kehidupanku bersarang
Tentang bagaimana
air mataku dengan mudah tertuang
Boleh saja jika
segala bahagiaku kamu minta kembali meskipun jalanku akan terpincang
Gerutu dan tangis
darahku tidak akan membuatku menang
Untuk pernah
merasakan, untuk diberi kesempatan cukup membuatku bahagia bukan kepalang
Akan tatapan mata
dan juga hembusan nafas panjang
Akan buliran
keringat dan suara dengkurannya saat tidur siang
Jika sedikit aku boleh membela diri, aku bukan wanita pencari pria dengan harta bergelimang
Aku mampu mendapatkan materi-materiku dengan gampang
Aku tidak akan pernah mengendalikanmu atau dia seperti dalang
Aku tidak punya kuasa, tenang
Tidak akan pula aku menyelinap malam dengan pria berjambang
Ataupun memiliki niat lain selain dapat hidup bersama pria yang benci kupanggil abang
Meskipun suatu hari
nanti kulantunkan lagu biru dengan suara sumbang
Meskipun akan ada
cerita dan kumpulan gambar dengan terpaksa kubuang
Meskipun lagi-lagi
harus memilu dan mengenang
Meskipun harus aku melewati hari dengan berjalan gamang
Meskipun mungkin sekali lagi tubuhku tak lagi kokoh dan akhirnya tumbang
Dan meskipun aku
harus menikmati sisa kepingan hati yang berhasil halus dirajang
Dia pria yang dahulu selalu kau timang
Darahmu mengalir
dijantung pria yang kusayang
Panggil aku wanita
jalang setelah kamu tunjukkan aku kemana arah pulang
No comments:
Post a Comment