Sunday, July 02, 2017

Yang Pada Akhirnya Kita Satu

Perjalananku menuju tua.
Bersanding dengan pohon-pohon buruk rupa.
Pinggiran kayu yang menggores luka.
Sengau rintihan di ruang senja.

Aku sempat bertanya,
Dimana letaknya bahagia itu berada,
Disela nafas yang tak kau hela,
Katanya.

Lalu perih pilu menjadi rahasia.
Disaat lambaian masa lalu mulai menyapa.
Menjanjikan madu dan manisnya.
Namun...

Jika aku adalah satu.
Maka kita adalah pecahan angka.
Karena kamu sisipkan penyebut.
Bisa jadi dua, atau dia.

Aku belajar tentang kehilangan.
Ketidaksempurnaan yang menghapus angkuh pelan.
Afirmasi.
Berani akan pengakuan, bahwa ada ruang yang belum terisi.

Kamu dan aku,
Karya seni peri-peri pemalu.
Menggumam mantra dengan tongkat kayu.
Hilang untuk bertemu.



Jakarta, 2 Juli 2017

No comments: