Rapikan rambutmu, kamu tidak tampak tampan saat rambutmu mulai panjang
Benahi kemejamu, kancingkan yang benar kamu tidak terlihat menawan
Bersihkan sepatumu, agar tidak mengotori lantai
Atau..
Gunakan saja kaos birumu, tidak baru tapi bersih dan wangi
Potong rambutmu sehingga kamu tidak kesulitan mengaturnya
Kunikmati pemandangan apa adanya tentangmu
Bukan dengan rayuan yang kau nyanyikan
Kunikmati senyum tawa lepasmu serta teriakan kagetmu
Bukan senyum yang kau buat untuk menggodaku
Semakin kuresapi alunan nafasmu terdengar merdu
Hangatnya mengunci punggungku untuk tetap bersamamu
Berawal dari 90 derajat kubenamkan perasaanku dibalik hembusmu
Membelai angin seolah kau suka wangi rambutku
Bisikan hangat menggelitikku untuk lebih berderu malu-malu
Kucoba bertahan sejenak buatmu semakin membisu iringi perasaan 180 derajatku
Kurasa, kupikir aku sudah cukup lelah kupalingkan wajahku
Kau merayu seakan tak peduli dengan keringat dan hembusan nafasku yang terbata-bata
Menggoda tapi mataku tak lagi ungkapkan kagumnya, hanya terlalu lama
Singgahkan aku ketempatku tapi harus denganmu
Berbalut hangat kupinta kau jangan pergi
Tawa kecilmu usap rasa yang mulai menyapa
Lagi-lagi kupinta kau untuk tidak pergi
Bersanding temaniku sembari kukumpulkan nyawaku menjadi genap kembali
Ah, aku terlalu lelah
Aku menyerah melarangmu untuk pergi
Tidak terima ketika harus melambai manja, mataku sayu
Tapi..
Cukup manis kau tinggalkanku dengan kecup dikeningku
Juga sedikit harapan tentang harum tubuhmu yang akan kurindukan
No comments:
Post a Comment