Proses perjalanan hidup. Menangis, bahagia, menangis, dan berakhir diam bersatu dengan alam.
Proses perjalanan hidup. Pertemuan, perkenalan, pertemanan, persahabatan, pertemanan, dan berakhir dengan dua opsi bercinta atau tetap menjadi kawan.
Kuresapi setiap perjalanan hidupku meski belum mencapai akhir, jangan dulu. Aku masih menikmatinya.
Bertemu denganmu. Apakah suatu proses dalam perjalanan panjangku?
Sebentar, aku akan melupakan sejenak tentang kata cinta. Aku hanya akan menggunakan egoku untuk kali ini, ego dan perasaan yang selama ini banyak orang sembunyikan demi mendapatkan suatu gengsi.
Aku pernah merasakan hal serupa sebelum aku bertemu denganmu, dengan sesosok pria mengagumkan dengan balutan pesona disetiap derap langkah kaki jenjangnya.
Sesosok pria yang memperlakukanku dengan sangat baik, teramat sangat. Korbankan nafas dan keringatnya hanya untuk sejenak biarkan sudut bibirku mendekat ke tulang pipi.
Menangis, itu hal terakhir yang aku lakukan untuk mengenangnya saat itu, saat semua sudah tak lagi bisa kuulang dengan waktu. Sudah berupaya aku untuk menemukan sosok yang mampu mengganti, namun berakhir nihil.
Aku tau, semua hanya masalah waktu, aku tau semua hanya masalah egoku. Apakah aku masih mampu menurunkan egoku untuk sekedar membiarkan hati bicara atau tetap biarkan egoku semakin mengeras. Tutup hatiku untuk sekedar belaian hangat di rambutku.
Aku tidak pernah tahu apakah aku mulai bisa membuka mata saat aku bersamamu, yang jelas lagi-lagi aku menikmatinya. Waktu yang menyenangkan. Saat aku bisa katakan jangan kena air hujan. Saat mataku hanya berbisik melontarkan. Saat telingaku senang untuk mendengarkan. Saat jangtungku melompat girang ketika kau balas cubitan. Saat bahuku kau jadikan sandaran.
Aku berusaha melawan segala perasaan karena mungkin itu hanya sekedar kekaguman. Takut terjatuh lebih dalam dan aku tidak bisa kembali selamat.
Berbayang semu kuingat waktuku denganmu. Singkat namun banyak hal kudapat.
Kuingat saat tanganmu menjabat, menggandeng, memeluk erat.
Kuingat saat bahumu mendekat.
Kuingat saat matamu memandang manja buatku rasa terikat.
Mobilku membisu seakan tak mau mengganggu saat kita dekat.
Pekat.
Hatiku pekat saat kamu teringat.
Jantungku melompat tak mau beristirahat.
Otakku ingatkan dirimu tak lelah akan penat.
Tubuhku rasa lelah tapi tetap kurasa sehat.
Aku, kamu.
Aku mau lagi..
No comments:
Post a Comment