Monday, March 07, 2011

Messing Hair. Mine and Yours

Cerita tentang suatu malam panjang. Malam riang. Malam senang. Malam tanpa hati gersang.

Hari itu, pagi itu.
Kubuka mataku dan menimba harap. Kubuka hatiku agar tidak menjadi pengap.
Hingga tengah hari aku masih berharap. Tidak ada. Kamu tidak ada. Jantungku semakin memompa darahku dan katakan "Ayo, kamu mampu!". Langkah gontai berawal dari waktu itu, kurasakan perasaanku semakin menderu. Membiru haru teriakkan namamu, lukiskan mata itu. Masih tercetak mulus diingatanku tentang kamu. Tentang hangat jemarimu menggenggam malu tanganku yang memanas. Iya, aku panas. Rasakan darahku yang tak mampu mengedarkan ke seluruh penjuru. Lagi-lagi kuingat hal itu. Lagi-lagi aku kalah akanmu. Aku kalah, aku tak sanggup menahan ingat nafasmu berderu.

Hari itu, sore itu.
Kubuka ponselku. Gerakkan jariku. Tentang kamu. Aku mau.
Kabar iya dari sahabatku. Kabar iya tentang malam nanti akan bersamamu. Aku mau.
Tersenyum, tertawa, tunjukkan deretan gigiku tanpa malu. Mungkin teman-temanku menganggap aku sudah sedikit dungu. Kubiarkan saja, daripada nanti aku bergeming dan menangis pilu. Kubiarkan saja, yang penting malam ini aku bertemu. Kubiarkan saja, agar aku bisa berlatih tidak kaku didepanmu.

Hari itu, malam itu.
Akhirnya datang waktu itu. Momen yang sangat aku dambakan semenjak beberapa hari yang lalu. Momen yang menjadi berbeda atas hadirmu. Momen istimewa, aku dan kamu. Ada mereka, namun aku hanya berseru "Ini malamku."
Berteman angin, berkawan mendung, bersahabat dengan hujan. Seakan tak izinkan aku merasakan. Halo angin, mendung dan hujan! Kalian pikir kalian mampu mengujiku dan biarkan hatiku ikut berawan? Ternyata tidak, justru kalian sangat berperan. Buatnya sungkan dan aku sangat berkenan.

Hari itu, malam itu.
Aku semakin rasakan jantungku tidak bekerja dengan normal namun sungguh aku tidak peduli. Persinggahanku seakan mengertiku dan tak izinkanku tinggal. Biarkanku berbalut dekat denganmu. Refleksi beberapa malam yang lalu, masih sama. Kamu masih mampu buat jantungku tidak bekerja dengan baik. Berantakan. Iya, aku deg-degan. Bau tubuhmu tak membiarkan diriku untuk meninggalkannya. Aku tak mampu istirahatkannya. Hanya berpura-pura.

Hari lain, pagi baru.
Aku jatuh cinta..

No comments: