Thursday, June 09, 2011

Euforia

Sudah lelah aku meredam mukaku yang memerah kesal, marah. Diawal pekan dimana aktifitasku belum kutunaikan juga. Bukan malas, bukan tidak mau. Hanya memang prosedurnya seperti itu. Kurapikan emosiku, kutata dan kususun di sudut rak yang telah kusiapkan. Aku sudah terikat tanggung jawab.
Kemarin, tiga malam yang lalu aku bukan satu-satunya orang yang mengeluh jenuh. Aku mencoba mengingat menghitung usiaku, ternyata memang sudah merapuh.
Malam ke empatku kali ini dengan berat hati aku akan melalui hal yang sama dengan beberapa malam kemarin. Ah, apa-apaan?
Kucoba meraih telepon genggamku mencoba mencari sahabat yang mampu menemaniku mencaci bulan tersenyum.
Lima menit.. Sepuluh menit.. Tiga puluh menit..
Ah!!!
Malam ini masih remaja, masih kuat untuk mengangkat senyum teman-temannya.
Terlalu lama aku berselisih dengan waktu, berlomba lari dengan malam. Aku tak ingin membagi tugas lagi.
Bukan lagi tentang batas kewajaran, aku sudah lelah. Kuinjak pedal gas si Bemby kesayanganku mencari semacam tawa atau semacam pijakan lompat dan berdansa.
Kutunggu,
Lima menit.. Sepuluh menit.. Tiga puluh menit..
Ahaaaa! Kutemukan sahabat lamaku, bersapa senyum dan basa-basi apa kabar kuhampiri mereka. Kurasa mereka cukup menjadi teman euforiaku. Bercerita hari-hari yang kulewatkan tanpa kehadiran mereka. Tertawa, menggoda.
Entah mengapa saat itu lampu bersinar lebih terang dari matahari, mataku berkunang? Atau mataku berkabut? Atau memang sangat terang?
Tanganku berkeringat, seperti biasa. Berjabat basah. Berlalu.
Teman lama, teman baru. Lengkaplah sudah! Berkas emosi yang kusimpan tadi sudah melapuk. Biarlah, kubersihkan esok hari.
Basa-basi, menyapa, menggoda, mengerling, berkedip.
Aku-dia. Kamu-yang lain. Lucu!
Euforia sempurna.
Berakhir kecupan klise dan senyum meragu. Entah semuanya begitu terasa benar..

No comments: