Thursday, June 09, 2011

Relatif

Apa aku salah jika aku tidak memiliki jawaban ilmiah tentang beberapa pertanyaan :

Mengapa aku lebih suka menggunakan kaos polos daripada baju-baju manis yang biasa membingkai tubuh mungil seorang gadis?
Mengapa aku lebih suka warna-warna netral seperti hitam, putih, coklat, atau abu-abu?
Mengapa aku suka wangi-wangian yang manis seperti coklat atau vanilla?
Mengapa aku membenci makanan lembek seperti bubur atau cream soup? Padahal mereka bilang makanan itu begitu memanjakan lidah mereka.
Mengapa aku sangat menyukai buah pisang?
Mengapa aku tidak mampu mengendarai mobil dengan menggunakan alas kaki?
Mengapa sangat sulit bagiku untuk bisa mengatur keuanganku?
Mengapa aku bisa terlihat begitu tidak bersahabat terhadap orang-orang baru?
Mengapa aku sulit untuk berada di lingkungan baru?
Mengapa aku tidak bisa menyimpan segala unek-unek dan pikiran dalam benakku?
Mengapa aku begitu mudah marah, menangis, dan tertawa? Sedangkan aku begitu sulit memaafkan orang yang kubenci?
Mengapa aku begitu mudah menerima ajakan orang lain?
Mengapa aku sulit menolak keinginan orang-orang terdekatku?
Mengapa aku membenci perempuan-perempuan plastik?
mengapa aku merasa tidak nyaman berteman dengan orang-orang yang tidak memiliki selera musik yang sama denganku?
Mengapa aku suka tidak peduli dengan lingkungan sekitarku?
Mengapa aku begitu keras kepala terhadap nasihat-nasihat yang telah diberikan kepadaku?
Mengapa aku suka berbicara dengan bayanganku sendiri di cermin?
Mengapa aku begitu sulit untuk mengingat nama, kejadian, atau hal-hal tertentu?
Mengapa aku mau menerima orang yang belum lama bahkan sangat baru aku kenal?
Mengapa aku memilih kamu? Bukan bersama dia atau yang lainnya.
Mengapa aku sangat kesal ketika kamu tidak mengirimiku pesan atau sekedar memberi kabar?

Coba tanyakan beberapa pertanyaan anomali tersebut kepadaku dan aku akan menjawabnya sesuai dengan suasana perasaanku pada saat itu. Mungkin kamu akan menemui jawaban-jawaban yang berbeda di setiap waktunya. Bukan aku berbohong, sungguh. Tapi memang pertanyaan-pertanyaan tersebut relatif. Semua tergantung siapa yang bertanya, dimana dia akan bertanya, pada saat apa dia bertanya, atau dengan siapa saya ketika dia bertanya. Banyak pilihan.

Ya memang, hidupku memang serba anomali. Semua tergantung dari apa yang mereka berikan kepadaku. Terdengar egois memang, ya tetapi meamng begitulah aku, bersahabat dengan teman terbaikku. Sahabatku terbaikku ketika aku tertimpa masalah, mereka adalah telapak tanganku. Iya, kedua telapak tanganku. Karena ia mampu menutup telingaku saat aku mendengar teman-temanku berbicara hal-hal buruk tentangku dibelakangku. Karena ia mampu menutup mataku ketika aku melihat orang-orang yang membuatku kesal, marah, sakit hati dan menangis. Karena ia mampu menutup mulutku ketika aku ingin mengumpat mereka, membalas kata-kata menyakitkan yang keluar dari mulut mereka.

Benar kan apa kataku tadi?
Memang hidup macam yang kujalani ini belum kutemukan jawaban ilmiahnya.
Semuanya relatif..

No comments: