Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang dengan waktu yang sangat singkat. Ditempat dimana seharusnya memang pertemuan-pertemuan singkat terjadi dan terhenti oleh terbitnya matahari. Berkawan asap dan dentuman yang memekik telinga. Memijak dengan kaki berjinjit, berpeluk dingin ruangan, bersolek sia-sia. Merekah iri pasangan tak berjarak. Berobat tawa dan rangkulan senyum sahabat.
Pernahkah kamu berada di tempat orang kaya membuang keringat untuk sekedar dikeluarkan melalui kerongkongan. Tempat yang seharusnya terlalu mewah untuk seorang yang masih memanja papa mama. Mengadakan alasan untuk merogoh lembaran-lembaran uang saku satu bulan. Ditempat seharusnya kamu tidak berada namun bertemu bahagia. Bertemu cassanova, atau topeng-topeng berwibawa.
Pernahkah kamu membawa pulang mata tajam untuk disimpan. Juga sedikit luka bakar kecerobohan disekitar lutut kanan. Rasa bersalah akibat kebodohan. Tidak tertidur dan tetap terjaga semalaman. Berbingkai bayangan hitam dibawah mata juga kepala berbeban.
Pernahkah kamu menunggu sesuatu yang sempurna. Atau hampir mungkin. Sesuatu yang telah dipahat, hampir sempurna. Goresan goresan kecil yang tidak terlalu mengganggu buat terduduk menggenggam telepon genggam tersipu. Atau mungkin menunggu lelaki yang telah kau titipkan kedua matamu dihatinya? Menunggu hanya untuk sekedar mencium bahunya yang tepat berada dalam satu garis vertikal dengan hidungmu. Juga ingin sedikit menyandarkan kepala beratmu diujung bahunya. Merapat dengan detak jantung, mendengar dan menikmati pompaan darah mencuri degup milikmu. Berharap jarum jam tidak berjalan kekanan. Mengumbar mimpi dan kata-kata klise. Melempar pandang dan mencuri nafas melewati sudut bibir.
Pernahkah hal-hal tersebut membuatmu merasa seperti merasa memiliki romansa film Korea dan berterimakasih atas hela senyum dan tawa bersamanya?
Pernahkah kamu?
Aku pernah..
No comments:
Post a Comment